Senin, 16 Agustus 2010

Talent and Hardwork

Sudah lama juga saya tidak menulis. Well, sebenarnya tidak begitu lama juga sih tapi berhubungan mood saya untuk menulis akhir-akhir ini agak bagus jadinya cukup lama untuk ukuran mood saya ini. Baiklah mari kita masuk ke topik pembicaraan. Apa anda pernah membaca atau menonton atau bahkan hanya sekedar tahu serial Naruto? Menurut saya kualitasnya tidak sebagus itu sih tapi laku keras. Dan memang yang akan kita bicarakan bukan masalah itu pula. Tapi pikirkan baik-baik, mengapa plot dan character development di Naruto bisa berkembang? Karena, Sasuke adalah orang berbakat dan Naruto adalah orang yang tidak berbakat namun berusaha mengejar dengan kerja keras. Tentunya ada yang sangat fatal dar konsep tersebut, kebanyakan manga mengusung konsep tokoh utama yang bekerja keras untuk menyaingi saingannya yang dianggap jenius tidak terkecuali pada kasus Naruto. Tapi tidakkah anda sadar bahwa sang tokoh utama selalu dikaruniai bakat luar biasa yang tidak pernah orang sadari? Misalnya Naruto pada dasarnya dia punya rubah berekor sembilan di dalam tubuhnya, jelas saja bisa jadi kuat seketika. Atau contoh komik lainnya eyeshield 21, memang si Sena adalah tipikal karakter komik pecundang yang biasa saja, tapi kalau bertahun tahun jadi pesuruh dan jadi jago lari, secara tidak langsung dia berbakat dong?

Lanjut, ada yang bilang "Hardwork will surpass talent", sejujur-jujurnya saya tidak cukup percaya dengan hal tersebut. Pernahkah anda melihat orang yang belajarnya gila-gilaan namun pencapaian akademisnya biasa-biasa saja? Atau anak-anak yang terobsesi masuk sekolah kedokteran namun pada akhirnya dia tidak dapat padahal niat ada dan kerja keras juga sudah. Apa anda mau bilang itu takdir? Setahu saya untuk urusan hal hal tersebut masuk takdir-takdir yang masih dapat diubah. Kejam ya dunia ini? Ya setidaknya kita semua tahu hidup ini tidak semudah yang kita bayangkan. Jujur saja, saya sama sekali tidak merasa memiliki bakat apapun tertentu. Kalau saya punya sedikit keahlian sekarang, itu hasil kerja keras dan in fact hasilnya tetap mediocre. Memang saya belum memiliki 10000 jam saya sih jadinya kenapa juga curhat *namanya juga blog*. Oh, saya hampir lupa untuk cerita. Pelatih fisika untuk olimpiade saya pernah bilang "Aku sih ga percaya sama yang namanya bakat", ironisnya yang bicara hal semacam itu adalah orang paling berbakat di dunia. Ya, maksudnya fakta bahwa dia sangat berbakat, kalimat sebelumnya hanya hiperbola. Hmm apalagi ya, saya sedang melakukan pengamatan sih kita tunggu saja beberapa saat sampai mana yang akan menang. Sampai jumpa lagi!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar