Minggu, 08 Agustus 2010

Formula of Life

Jumpa lagi dengan saya! Adegan pembuka tersebut agak mirip dengan omake dari Card Captor Sakura yang dibawakan oleh Kero si penjaga. Agak annoying memang, tapi itu anime yang sangat menarik secara overall(random).

Baiklah kali ini saya ingin mengemukakan pendapat saya tentang pengembangan diri dan motivasi. Bagi anda semua yang pernah membaca teori 4 kepribadian (yang ada sanguinis, koleris, melankolis dan pleghmatis) cukup mudah untuk mendiferensiasikan orang berdasarkan karakternya. Saya sendiri seorang sanguinis yang cukup dominan, tapi jujur saja saya kurang begitu suka dengan beberapa sifat dasar sanguinis. Memang sih, tiap kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tapi ada kesalahan mendasar yang berakibat sangat fatal pada kebanyakan sanguinis. Masalah utamanya adalah fakta bahwa mereka (dan juga saya tentunya) cenderung tidak fokus terhadap suatu hal dan shallow. Maksudnya shallow adalah mampu menjadikan sesuatu yang sebenarnya tidak spesial menjadi spesial karena keahliannya berkomunikasi dan promosi, which is good sebenarnya. Tapi para sanguin ini seringkali melupakan substansi dasar dan kredibilitas mereka. Ya fakta bahwa sebenarnya mereka (dan lagi-lagi saya) tidak pintar-pintar amat dianggap jadi sangat expert, itu kan agak-agak penipuan publik. Uniknya lagi, semua (atau hampir) dari para motivator ternama adalah sanguin sejati.

Ya sebutlah nama-nama terkenal semacam Luigi Teguh atau Andri Wangsit bukan nama sebenarnya tentu saja. Bukannya bermaksud menjelekkan atau bagaimana (biasanya sih memang bermaksud, tapi begitulah) tapi motivator tersebut, pertama pendidikan formalnya tidak beres biasanya. Di saat yang bersamaan ada kuotasi semacam "Bodoh gapapa asal yakin, daripada pinter tapi cups", tentu saja dengan bahasa yang lebih appropriate. Statement tersebut menurut saya sangat tidak bertanggungjawab, agama manapun tidak ada deh yang meyakinkan ummatnya untuk menjadi bodoh. Atau at least mengatakan bahwa bodoh masih bisa ditolerir. Itu adalah lame. Berikutnya, saya tahu semua orang pasti pernah melakukan kesalahan tapi yang lebih menarik lagi bila diusut masa lalunya ada kesalahan yang cukup krusial. Ya mungkin saja dia mau bertobat dan menghapus segala keburukan masa lalunya dengan kebaikan tapi ya kredibilitasnya itu lhoo. Bagaimana cara seseorang mendorong untuk menuntut ilmu sementara dia sendiri hanya lulusan universitas antah berantah? Masih bagus kalau lulusan universitas antah berantah, kalau hanya lulusan SD? Sekalipun kata-katanya bagus kalau yang mengeluarkan kurang bertanggungjawab kan jadinya kurang sahih. Berikutnya (lagi-lagi) masalah kredibilitas. Agak mirip peramal sebenarnya, kalau peramal bisa tahu masa depan mengapa tidak pasang taruhan untuk final piala dunia sebesar 5 juta rupiah pasti sudah pasti untung lumayan. Sementara itu, kalau mereka bisa memotivasi secara luar biasa, nasihat finansial dan lain sebagainya, mengapa mereka tidak punya suatu bisnis yang berjalan super lancar (selain bisnis motivasi yang agak semu). Begitulah saudara-saudara.

Lanjut, karena sudah ngantuk saya simpulkan saja. Jadi apa ada formulasi saklek untuk kehidupan sukses? Tidak ada, setiap manusia berkewajiban untuk merumuskannya sendiri untuk diri mereka sendiri. Sekalipun motivator itu berkata sesuatu yang berbeda dengan cara anda, you have your own way. Memang motivator bisa memotivasi dan menjadi referensi yang menarik, saya juga kadang-kadang melihat kok. Tapi sebenarnya tiap-tiap dari kita bisa menjadi motivator untuk diri sendiri. Menurut saya sejauh ini formula untuk menjadi sukses paling menarik yang saya temukan dari buku Outliers. Intinya seseorang hanya perlu:

sedikit bakat

+

kesempatan

+

dan 10000 jam untuk fokus dalam bidang tersebut

Bukunya baca sendiri saja deh, terlalu banyak cerita menarik untuk dibaca di sana. Untuk sedikit bakat, sebenarnya tidak begitu berpengaruh. Kesempatan, bisa dibuat. 10000 jam, adalah waktu yang terbukti secar scientific untuk seseorang menjadi master dalam bidang tersebut. Dan yang lebih penting lagi, hubungan baik dengan Tuhan dan manusia agar mendapat sedikit bakatnya dan kesempatan. Lalu, keluarga yang baik itu juga sangat mendukung. Sampai jumpa lain lagi, semoga bermanfaat!!

2 komentar:

  1. rani juga sanguin.

    /Sekalipun motivator itu berkata sesuatu yang berbeda dengan cara anda, you have your own way./
    hal yang selalu pengen rani katakan ke papa rani tiap ngequote petuah-petuah Luigi Teguh.

    BalasHapus
  2. Oh, rani sadar ya siapa luigi teguh sebenarnya?

    BalasHapus