Hai-hai semuanya..
Pertama-tama saya akan mengucap syukur karena blog saya tidak ramai sama sekali.. Memang saya dari awal meniatkan agar tidak jadi ramai, toh niatan saya hanya agar saya dapat menulis dengan bebas (dapat dipertanggungjawabkan tentunya) kapan pun saya mau. Terimakasih untuk tidak meramaikan blog saya (bagaimanapun tetap terdengar aneh).
Baiklah saya akan menjelaskan apa yang terjadi tadi di sekolah saya. Jadi ceritanya sekolah saya mengadakan upacara bendera seperti biasanya, seminggu sekali pada hari senin. Sejujurnya saya juga bukan penganut sejati ataupun penikmat upacara, bahkan menurut saya kalau sampai pada taraf seminggu sekali sudah kurang kerjaan namanya. Lagipula setahu saya satu-satunya negara lain di dunia ini yang masih melaksanakan upacara bendera rutin dalam bentuk penghormatan bendera hanyalah Korea Utara. Betul, Korea Utara negara dengan ideologi komunis paling kental (dan paling terkenal akan kekomunisannya) yang masih tersisa di dunia ini. Makanya menurut saya, cukup labil apabila kita menganut sistem upacara bendera seperti itu sementara kita menggembar-gemborkan sebagai satu-satunya negara anti komunis di dunia ini (mungkin bukan satu-satunya, tapi telah menyatakan secara formal).
Kembali kepada cerita di sekolah saya. Sengaja tidak disiapkan oleh guru untuk melatih kesigapan dan kedisipilinan siswa. Walaupun saya kurang berminat, tapi ketentuan sekolah begitu, maka saya bersegera untuk berbaris di tempat yang telah ditenukan. Dan yang harus pembaca ketahui, makan waktu sangat lama (setidaknya menurut perasaan saya) sampai keadaan cukup kondusif untuk memulai upacara. Upacara dimulai seperti biasa lalu berjalan biasa saja. Sampai pada saat "Pengibaran Bendera Merah Putih yang Diiringi Lagu Indonesia Raya", lagi-lagi dan lagi.. saya mendengar suara adik kelas seangkatan sumbang. Angkatan saya juga tidak terbilang bagus tapi rasanya masih ada suara laki-laki dan suara perempuan. Asli, no offense tapi sumbang parah.. 2011 lebih baik lagi ya menyanyinya (Maaf).. Tau-tau, rasanya teman-teman saya mengobrol dan membuat kondisi upacara tidak kondusif (saya juga sih, tapi tidak banyak mempengaruhi keadaan yang pasti). Pokoknya tadi rasanya saya melihat bahwa agak keterlaluan kami dalam menghadapi upacara. Kalau tidak senang, tapi peraturannya sudah begitu mau bagaimana lagi.. Begitulah manusia.. Sampai akhirnya hanya kelas saya yang dihukum, walaupun bukan hanya kelas saya yang bersalah. Saya sih yakin itu..
A Quick Update About Life
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar