Oke, saya tidak akan bilang bahwa ini adalah quick update. Terlalu sering saya melewatkan kesempatan mengepos sesuatu yang lebih memiliki "konten", bisa-bisa dibunuh oleh penggemar blog ini. Berhubung penggemar blog ini bukan bonek, atau hooligan, atau penggemar cricket di Asia Selatan yang hardcore, tentunya saya masih hidup di sini dan mencoba menuliskan hal-hal yang lebih menarik.
Pertama-tama, apa sajakah yang telah terjadi di kala selang waktu saya tidak menulis blog ini? Banyak, mungkin kalau kata orang Jawa Timur jadi buanyak. Terakhir saya menulis kalau tidak salah 17 November, satu hari sebelum ujian semester 3 saya dimulai. Hasilnya? Jangan ditanya. Karena akan saya beritahu tanpa ditanya. Bisa dibilang buruk, dibandingkan performa saya semester-semester sebelumnya maupun dibandingkan teman-teman saya (jangan ditiru ya). Hobi tidur saya benar-benar membludak semester ini, mungkin se membludak beberapa teman-teman SMA saya. Semester depan harus lebih baik? Tentu saja, kalau tambah buruk nanti buruknya tidak ketulungan (bahasa macam apa ini -___-).
Okay, enough with grades. People are not interested with a failure stories (that's why they always publish some success stories of someone), nor they care with good grades (it is just a grades, not a success stories). Terus liburan ini ini melakukan apa saja? Insya Allah ini jadi liburan yang paling tidak produktif yang akan saya lakukan. Nilai plus liburan ini saya rasa adalah silaturahmi. Mencoba mengkontak teman-teman yang dulu cukup dekat, via facebook saja sih tapi mungkin lebih baik daripada tidak. Atau simply menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga, since they are one of the most thing we take for granted in life (indeed). Good things happened to us, so did bad things. I think that is how Allah teach us about life.
As my personal development, I have got a lot of things to comment. Firstly, about my attitude to my gmail account. My gmail account is used for non-academic email by the way. Rasanya sangat berat untuk membuka sepatah surat di akun tersebut. Lain halnya dengan email untuk hal-hal yang berurusan dengan kegiatan akademik, saya sangat eager untuk membukanya. I feel like running away from my problems. We shouldn't do it anyway. Now or later, all the tasks need to be done. Dan akhir-akhir ini rasanya ingin menjadi manusia yang lebih positif. Cara pertamanya dengan tersenyum, harapannya bisa mengeluarkan muka a la di komik-komik dengan mata seperti dua garis lengkung dan mulut garis lengkung dengan arah lengkungan yang berlawanan. Namun karena sifat dasar saya yang seperti ini, expectation vs reality bisa dilihat sendiri. Hasilnya senyumnya terasa lebih mirip dengan :
Okay, enough with grades. People are not interested with a failure stories (that's why they always publish some success stories of someone), nor they care with good grades (it is just a grades, not a success stories). Terus liburan ini ini melakukan apa saja? Insya Allah ini jadi liburan yang paling tidak produktif yang akan saya lakukan. Nilai plus liburan ini saya rasa adalah silaturahmi. Mencoba mengkontak teman-teman yang dulu cukup dekat, via facebook saja sih tapi mungkin lebih baik daripada tidak. Atau simply menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga, since they are one of the most thing we take for granted in life (indeed). Good things happened to us, so did bad things. I think that is how Allah teach us about life.
As my personal development, I have got a lot of things to comment. Firstly, about my attitude to my gmail account. My gmail account is used for non-academic email by the way. Rasanya sangat berat untuk membuka sepatah surat di akun tersebut. Lain halnya dengan email untuk hal-hal yang berurusan dengan kegiatan akademik, saya sangat eager untuk membukanya. I feel like running away from my problems. We shouldn't do it anyway. Now or later, all the tasks need to be done. Dan akhir-akhir ini rasanya ingin menjadi manusia yang lebih positif. Cara pertamanya dengan tersenyum, harapannya bisa mengeluarkan muka a la di komik-komik dengan mata seperti dua garis lengkung dan mulut garis lengkung dengan arah lengkungan yang berlawanan. Namun karena sifat dasar saya yang seperti ini, expectation vs reality bisa dilihat sendiri. Hasilnya senyumnya terasa lebih mirip dengan :
Courtesy of Tite Kubo for this awesome character.
Super antagonis. Sulit diapa-apakan sih, yang penting niatnya.
Cukup panjang tampaknya karena kalap sudah lama tidak mengepost. Pada akhirnya saya tidak takut gagal. Tidak juga takut menjadi pecundang. I am just afraid of mediocrity on myself. Terimakasih banyak kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan menulis panjang akhir tahun, Rasulullah SAW yang rasanya butuh usaha jauh lebih banyak bagi saya untuk lebih bersyukur atas peranan beliau secara langsung, keluarga yang selalu ikhlas akan kedatangan dan kepergian saya, teman-teman yang "lucu" dan selalu memberikan hiburan dalam bentuk drama kehidupan. Ini cheesy banget sih, tapi saya harap bisa memberikan beberapa insight dan manfaat bagi pembacanya. Semoga tahun depan kita semua jadi makhluk yang lebih baik lagi, wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar